ORARI 2026: 58 Tahun Menyatukan Nusantara Lewat Gelombang Radio

ORARI 2026: 58 Tahun Menyatukan Nusantara Lewat Gelombang Radio

Tepat pada 9 Juli 2026, Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-58. Sejak berdiri pada tahun 1968, ORARI telah menjadi bagian penting dalam sejarah komunikasi di Indonesia, khususnya dalam menjaga konektivitas di wilayah-wilayah terpencil dan saat kondisi darurat. Di era digital saat ini, ORARI terus menunjukkan eksistensinya dengan bertransformasi menjadi organisasi yang adaptif, modern, namun tetap berpegang pada semangat kebersamaan dan pengabdian tanpa batas.

 

Sejarah Singkat ORARI: Dari Pionir ke Garda Depan Komunikasi

ORARI didirikan pada 9 Juli 1968 sebagai wadah resmi bagi para pegiat amatir radio di Indonesia. Dalam masa awal pendiriannya, radio amatir menjadi sarana vital komunikasi terutama saat jaringan telekomunikasi konvensional belum menjangkau pelosok negeri. Radio bukan sekadar alat, tetapi penghubung hati, penggerak solidaritas, dan penyelamat dalam banyak situasi genting.

Berbekal panggilan khas "YB" atau "YC", para anggota ORARI telah tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya sebagai hobi, aktivitas komunikasi amatir juga dilandasi semangat sosial, pendidikan, dan kesiapsiagaan bencana.

 

Tema HUT ORARI 2026:

"Mengabdi Tanpa Batas, Berkomunikasi Menyatukan Bangsa"

Tema ini mencerminkan semangat dan dedikasi ORARI selama lebih dari lima dekade. ORARI bukan hanya komunitas, melainkan jaringan pengabdian yang selalu siap siaga membantu pemerintah, masyarakat, dan dunia internasional ketika dibutuhkan.

Dalam bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau erupsi gunung berapi, peran ORARI sangat strategis. Ketika sinyal seluler terputus, alat komunikasi konvensional rusak, ORARI tetap bisa mengudara, menyampaikan informasi penting dari daerah terdampak ke pusat bantuan. Mereka adalah unsung heroes dalam banyak operasi tanggap darurat.

 

Peran Strategis ORARI di Era Modern

Di tengah gempuran era digital, teknologi 5G, dan internet berbasis satelit, banyak yang mengira eksistensi radio amatir akan meredup. Namun kenyataannya, ORARI justru mampu menyesuaikan diri. Teknologi digital seperti Digital Mobile Radio (DMR), EchoLink, hingga Automatic Packet Reporting System (APRS) telah diadopsi dan dikembangkan oleh para anggota.

Bahkan, radio amatir kini menjadi salah satu sarana edukasi teknologi bagi generasi muda. Melalui pelatihan, workshop, dan program kolaborasi dengan sekolah dan universitas, ORARI mengajarkan dasar-dasar komunikasi radio, elektronika, serta etika komunikasi.

Beberapa kegiatan unggulan ORARI antara lain:

  • Field Day & JOTA-JOTI (Jamboree On The Air, kolaborasi dengan Pramuka)

  • Pelatihan komunikasi darurat di daerah rawan bencana

  • Special Call Event dalam peringatan HUT nasional dan internasional

  • Contesting atau kompetisi komunikasi radio antarnegara

  • Kegiatan bakti sosial dan penjangkauan daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar)

Peringatan HUT ORARI 2026: Serentak dan Nasionalis

Untuk merayakan HUT ke-58 ini, ORARI menggelar berbagai kegiatan serentak di seluruh daerah, di antaranya:

  • Special Event Station 8A58ORI – panggilan khusus dalam rangka HUT ke-58

  • QSO Party Nasional, ajang saling terhubung antaranggota dari seluruh penjuru Indonesia

  • Webinar & Workshop Digital Mode, membahas teknologi baru dalam komunikasi amatir

  • Lomba desain logo HUT dan video dokumentasi perjalanan ORARI

  • Bakti sosial ke daerah rawan bencana dan pelosok terpencil

Tak hanya itu, momentum ulang tahun ini juga dimanfaatkan untuk meluncurkan program "ORARI Goes to School", sebuah inisiatif untuk mengenalkan dunia radio amatir ke sekolah-sekolah sebagai sarana pendidikan dan pelatihan kesiapsiagaan bencana.

 

Harapan untuk ORARI ke Depan

Menjelang usia emasnya di tahun 2028 (60 tahun), ORARI memiliki tugas besar: menjaga regenerasi anggota dan tetap relevan dalam lanskap teknologi yang terus berubah. Dukungan pemerintah, kolaborasi dengan lembaga kebencanaan, serta sinergi dengan komunitas digital menjadi kunci.

Perlu juga ada langkah konkret untuk menjadikan ORARI sebagai mitra strategis nasional dalam hal komunikasi darurat, pelatihan edukatif, dan diplomasi komunikasi dengan negara sahabat melalui International Amateur Radio Union (IARU).

 

Mengabdi Tanpa Mengharap Pamrih

ORARI telah membuktikan bahwa pengabdian tidak selalu harus terlihat megah. Mereka yang duduk di balik perangkat radio, menunggu panggilan darurat, atau membantu koneksi logistik bantuan ke wilayah terisolasi, adalah pahlawan sejati dalam diam.

Selamat Ulang Tahun ORARI ke-58!
Tetap mengudara, tetap menyala, dan terus menjadi jembatan komunikasi yang menyatukan Indonesia dari udara. Karena dalam setiap gelombang yang terpancar, ada semangat persatuan yang tak pernah padam.

Baca Juga