Terdapat beberapa jenis puasa tahun baru Islam yang dapat dilaksanakan oleh orang muslim pada bulan Muharam. Berpuasa ini menjadi salah satu sunah yang dijalankan pada tahun baru Islam dan hari-hari lainnya di bulan Muharam. Terdapat sebuah hadist Rasulullah SAW mengenai keutuamaan puasa di bulan Muharam ini.
Hadist tersebut berbunyi, “Sebaik-baiknya puasa sesudah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam,” (Hadist riwayat Muslim).
Dalam hadist tersebut terlihat bahwa puasa di bulan Muharam sangat baik dan dianjurkan. Bedanya, pada puasa tahun baru Islam hukumnya sunah, bukan wajib seperti puasa di bulan Ramadhan. Berikut ini tiga jenis puasa sunah pada tahun baru Islam di bulan Muharam.
Puasa ‘asyura sangat dianjurkan sebagai puasa sunah untuk dijalankan pada tahun baru Islam, tepatnya pada tanggal 10 Muharam. Pada tanggal 10 Muharam ini banyak sekali peristiwa penting yang terjadi kepada para Nabi dan Rasul. Rasulullah SAW pun berpuasa pada tanggal 10 dan ditambah dengan tanggal 9 Muharam.
Niat puasa ‘asyura ini mudah diucapkan dan simpel. Niat puasa ‘asyura yaitu berikut ini.
Nawaitu sauma ghadin ‘an-adaa’i sunnatil’asyura lillaahi ta’aalaa
Arti niat tersebut yaitu, “Aku niat berpuasa sunah asyura pada esok hari karena Allah Ta’ala.”
Puasa asyura yang termasuk puasa tahun baru Islam pada tanggal 10 Muharam ini mempunyai beberapa keutamaan untuk muslim yang menjalankannya.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW menjawab pertanyaan sahabat yang bertanya mengenai keistimewaan puasa asyura. Rasulullah SAW menjawab bahwa puasa asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.
Dari Ibu Abbas yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, Rasulullah SAW datang ke kota Madinah dan saat itu mengetahui orang-orang Yahudi sedang menjalankan puasa di hari asyura. Kemudian Rasulullah SAW pun bertanya mengapa mereka berpuasa.
Kemudian dijawab oleh orang Yahudi, “Hari ini adalah hari baik karena Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran musuh mereka hingga membuat Musa berpuasa karena peristiwa tersebut.”
Lalu Rasulullah SAW berkata bahwa ia lebih hormat terhadap musa dari pada mereka. Setelah itu, Rasulullah SAW berpuasa hari itu dan memerintahkan para sahabat untuk ikut berpuasa.
Puasa tahun baru Islam selanjutnya yaitu puasa tasu’a yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharam. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa esok harinya, yaitu puasa asyura pada 10 Muharam. Tujuannya agar tidak menyerupai dengan ibadah orang-orang Yahudi yang juga melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharam saja.
Berikut ini lafadz niat puasa tasu’a tanggal 9 Muharam.
“Nawaitu shauma ghadin an-ada’i sunnatittasu’a lillahi ta’aalaa.”
Artinya dalam bahasa Indonesia yaitu, “Aku niat melaksanakan puasa sunah tasu’a esok hari karena Allah Ta’ala.”
Keutamaan puasa tasu’a pada puasa tahun baru Islam ini untuk membedakan umat Islam dengan ibadah orang-orang Yahudi. Oleh karena itu, puasa tasu’a ini sangat dianjurkan jika ingin berpuasa asyura pada esok harinya.
Selain itu, puasa tasu’a juga merupakan puasa keinginan Rasulullah SAW yang belum sempat dilaksanakan karena beliau sudah wafat. Namun, menurut hadist riwayat Muslim, Rasulullah pernah berkata bahwa jika umurnya lanjut sampai tahun yang akan datang, niscaya akan berpuasa tasu’a.
Puasa tahun baru Islam yang ketiga yaitu puasa ayyamul bidh. Sebenarnya puasa ayyamul bidh ini merupakan puasa sunah yang ada di setiap bulannya kecuali pada bulan Ramadhan. Puasa ayyamul bidh dilaksanakan selama tiga hari di pertengahan bulan hijriah, yaitu tanggal 13, 14, dan lima belas.
Berikut ini lafadz niat puasa ayyamul bidh untuk puasa pada tanggal 13,14, dan 15.
“Nawaitu shauma ayyamul bidh sunnatan lillaahi ta’ala.”
Arti niatnya dalam bahasa Indonesia yaitu, “Saya niat melakukan puasa ayyamul bidh sunah karena Allah Ta’ala.”
Puasa ayyamul bidh ini mempunyai banyak keutamaan untuk orang-orang yang melaksanakannya. Berikut ini beberapa keutamaan puasa ayyamul bidh yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15.
- Melaksanakan puasa ayyamul bidh sama seperti melaksanakan puasa selama satu tahun, (HR. Bukhari).
- Mendapatkan tiket masuk surga Ar Rayan karena surga Ar Rayan akan dimasuki oleh orang-orang Islam yang suka berpuasa.
- Allah SWT akan membalas kebaikannya secara langsung.
- Menjadi benteng dari siksa api neraka karena keutamaan berpuasa akan menjadi benteng dari api neraka.
Itulah tiga jenis puasa tahun baru Islam yang disunahkan pada bulan Muharam. Selain mendapatkan keutamaannya, melaksanakan puasa sunah ini dapat menjadikan diri lebih bertakwa kepada Allah SWT.