Tips Mengelola Perkumpulan agar Minim Gesekan

Tips Mengelola Perkumpulan agar Minim Gesekan

Perkumpulan adalah wadah di mana banyak orang bersatu dan ingin kompak selalu. Jika komunitas terbentuk karena hobi atau minat yang sama, maka ada perkumpulan yang terbentuk karena hal lain. Misalnya karena anggotanya berada di daerah yang sama atau berasal dari kota yang sama, lalu merantau ke tempat lain. Lantas, bagaimana tips mengelola perkumpulan jika pribadi anggotanya berbeda-beda?

Mengurus sebuah perkumpulan sebenarnya tidak terlalu sulit. Hanya saja Anda butuh seni untuk mendengarkan dan memahami karakter-karakter manusia. Secara tidak langsung maka Anda menggunakan ilmu psikologi dan sosiologi, agar tidak ada perpecahan dalam perkumpulan, karena bisa menyatukan banyak orang dengan background yang berbeda jauh.

X Tips Mengelola Perkumpulan agar Kompak Selalu

Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar perkumpulan selalu solid dan tidak berujung pada permusuhan antar anggotanya:

1. Memahami bahwa Tiap Anggota Punya Kepribadian yang Berbeda

Ketika Anda didapuk jadi ketua atau pengurus sebuah perkumpulan, maka wajib memahami bahwa tiap orang tidak sama, jadi pola komunikasinya berbeda-beda. Anggota-anggota komunitas tidak semuanya berhati baja. Ada yang kepribadiannya sangat halus sehingga disindir sedikit saja bisa menangis. 

Oleh karena itu, sebagai pengurus perkumpulan, wajib memahami karakter tiap anggotanya. Untuk mereka yang melankolis, sebaiknya diberi tahu pelan-pelan. Komunikasi tiap anggota dan pengurus adalah kunci dari

2. Mengadakan Gathering Sesering Mungkin

Tips mengelola perkummpulan yang selanjutnya adalah dengan mengadakan pertemuan atau gathering, minimal seminggu sekali. Jika pertemuannya sangat jarang (hanya sekali sebulan), maka akan memicu miskomunikasi dan menimbulkan perpecahan. Gathering sangat penting sebagai ajang untuk melepas rindu antar anggota perkumpulan.

Untuk acara gathering sebenarnya tidak perlu terlalu mewah. Bisa diakali dengan piknik bersama ke taman atau tempat umum yang gratis (atau tiketnya murah). Dengan bercanda dan makam-makan maka kekompakan akan terjalin. Perkumpulan akan tetap langgeng hingga puluhan tahun ke depan.

3. Membentuk Grup di WA atau Aplikasi Chatting Lain

Grup WA atau aplikasi chatting lain (misalnya Telegram) sangat penting untuk koordinasi dalam sebuah perkumpulan. Terutama jika ingin melakukan gathering, maka daripada japri satu persatu, lebih baik langsung bertanya di grup. Membuat grup juga sangat mudah dan menjadi ajang untuk saling mengenal dengan anggota perkumpulan yang lain.

Namun sebagai pengurus sebaiknya jangan bikin grup WA lalu dibiarkan saja. Sebagai admin maka harus aktif dan menyapa tiap anggotanya, dan menanyakan kabar mereka. Selain itu juga bisa melemparkan topik sehingga ada diskusi dan grupnya jadi hidup alias penghuninya tidak diam saja.

4. Tidak Pilih Kasih dalam Memperlakukan Anggota

Sebagai pengurus suatu perkumpulan maka Anda harus bersikap adil dalam bergaul dan memperlakukan semua anggota. Ini adalah tips mengelola perkumpulan yang harus diingat. Jika pilih kasih maka para anggota akan berbisik-bisik di belakang karena merasa hanya yang kaya dan sering memberi sumbangan, yang akan didengarkan suaranya.

Keadilan adalah kunci dari kelanggengan sebuah perkumpulan. Sebagai pengurus maka wajib untuk menegakkan keadilan alias jika ada yang salah wajib ditegur dengan halus. Selain itu, anggota-anggota juga ditanya maunya apa dan akan muncul kesepakatan untuk mufakat. Jangan mentang-mentang jadi ketua malah jadi otoriter, karena malah membuat Anda jadi public enemy.

5. Menyambut Anggota Baru dengan Ramah

Apakah ada anggota baru dalam perkumpulan yang sedang Anda urus? Jika perkumpulannya fleksibel alias boleh menerima anggota baru tiap saat, maka mereka wajib dihormati dan diperlakukan dengan ramah. Anggota baru tertarik untuk berkumpul dan merasakan atmosfer positif di dalam perkumpulan, sehingga ia mau join.

Namun ketika ada anggota baru dan malah di-bully maka ia akan menjauh dan akhirnya keluar dari perkumpulan. Bisa jadi ia malah sakit hati lalu menyebarkan isu tidak sedap mengenai perkumpulan, lalu anggota lain juga mundur pelan-pelan. Anda tentu tidak mau hal jelek ini terjadi, bukan? Oleh karena itu, sebagai pengurus harus welcome ke semua anggota, termasuk yang baru bergabung.

6. Bersikap Sopan dan Tidak Mencampuri Urusan Pribadi Anggota Lain

Dalam perkumpulan memang ada gathering dan obrolan-obrolan seru di sosial media atau grup WA. Namun seakrab apapun, jangan pernah melontarkan pertanyaan yang tidak sopan ke anggota lain. Misalnya mengenai tahun lahir (kecuali untuk urusan administrasi perkumpulan), berat badan, status pernikahan, dll. Semua ini ada di ranah privat dan walau Anda adalah ketua perkumpulan, tidak usah kepo.

Urusan pribadi tidak bisa dibawa ke publik, dan sebaliknya, jangan malah curhat habis-habisan di dalam grup WA perkumpulan. Jika memang butuh teman curhat maka kirim WA pribadi ke sahabat. Anda juga bisa datang langsung ke psikolog atau psikiater sehingga langsung ditangani oleh ahlinya dan mendapatkan pemecahan masalahnya.

Saat mengelola sebuah perkumpulan maka harus menyiapkan hati yang tangguh, karena ada berbagai jenis kepribadian di dalamnya. Para anggota bisa jadi ada yang baperan sehingga janganlah diajak bercanda kasar. Selain itu, anggota sebuah perkumpulan harus saling menghormati dan menghormati hak privat orang lain, dan jangan malah bertanya hal yang aneh-aneh.

Dalam mengurus sebuah perkumpulan, entah itu PKK, perkumpulan warga yang merantau, atau perkumpulan alumni, maka kuncinya adalah sabar tetapi tetap tegas. Ketegasan di sini bukan berarti galak, melainkan untuk membatasi antara kehidupan pribadi dengan kelompok.  Anda bisa tambah kompak dengan anggota-anggota perkumpuan dengan ramai-ramai memakai frame dari Rajaframe.com dan diunggah di sosial media.

Baca Juga