Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Lembaga Pendidikan Islam

Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Lembaga Pendidikan Islam

Lembaga pendidikan Islam terutama bagi kalangan muslim merupakan pilihan yang dianggap cukup tepat untuk membantu pendidikan anak dan keluarga pada jalur yang sesuai syariah. Memilih lembaga pendidikan Islam membuat para orang tua melepas anaknya lebih nyaman. 

Lembaga pendidikan Islam dianggap merupakan salah satu solusi ideal bagi pendidikan keluarga tidak hanya dari segi duniawi namun dari segi ukhrawi yang berkaitan dengan kebaikan di akhirat. 

Lembaga pendidikan Islam yang terdapat di Indonesia

Di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah beragama Islam sudah pasti menyediakan berbagai pendidikan yang Islami baik yang resmi dari pemerintah maupun yang berdiri secara mandiri. 

1. Formal 

Pada jalur formal, dapat ditemukan beberapa lembaga yang resmi diakui oleh pemerintah. Berjenjang, dan memiliki tujuan yang juga telah diatur secara mendalam pada aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Contoh lembaga pendidikan Islam pada ranah formal adalah:

  • Madrasah Ibtidaiyah atau setingkat Sekolah Dasar. Ada juga Sekolah Dasar Islam yang menjadi pilihan bagi orang tua yang menginginkan anak-anaknya memiliki pengetahuan lebih tentang ilmu Islam.  
  • Setingkat dengan SMP yaitu Madrasah Tsanawiyah, SMPI (Sekolah Menengah Pertama Islam). Pada tahap ini peralihan dari anak-anak menjadi remaja memang dibutuhkan pendidikan yang menunjang pembentukan akhlak dan karakter yang lebih terarah sesuai aturan agama. 
    Pada umur ini, emosi anak yang sedang labil perlu diwaspadai agar tetap pada jalur yang sesuai dengan fitrahnya. Dengan mengikuti kelas setingkat SMP yang khusus Islam, maka diharapkan anak-anak tidak menyimpang perilakunya. Dengan demikian tujuan lembaga pendidikan Islam dapat tercapai.
  • Lembaga pendidikan Islam yang setingkat dengan SMA (Sekolah Menengah Atas) disebut dengan MMA (Madrasah Mu’allimin Atas Atas dan Madrasah Mu'allimin Mu'allimat. 
  • Perguruan Tinggi yang keilmuannya juga mencakup ilmu umum namun tetap berpegang teguh dan dalam kurikulumnya lebih menekankan pada keilmuan Islam. Diantaranya adalah UIN (Universitas Islam Negeri), Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI), STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam), dan sejenisnya.
    Selain itu terdapat pula dari kalangan swasta yang tentunya juga tidak kalah pamor dan kurikulumnya juga tidak kalah unggul. Pada tingkat ini, berada dalam kampus yang berkurikulum Islami akan lebih mengarahkan pada perilaku yang lebih sesuai dengan adab Islam. 

2. Non Formal

Selanjutnya ada lembaga pendidikan Islam  dari jalur non formal atau masyarakat. Dalam hal ini lembaga Islam yang ada memiliki keteraturan dan tidak ketat pada ketetapan pemerintah yang berlaku. 

Berikut merupakan beberapa lembaga pendidikan non formal yang berlandaskan agama:

  • Madrasah diniyah
  • Badan pembinaan rohani
  • Kursus keislaman
  • Konsultasi keagamaan
  • Majelis taklim
  • Taman Pendidikan Al Qur’an
  • Surau, langgar, mushola, masjid

Namun, perlu diperhatikan juga bila ada hal yang dirasa kurang sesuai dengan aturan agama. Itulah sebabnya dasar-dasar agama yang kokoh diperlukan. Tujuannya tentu saja agar tidak terjebak pada lembaga Islam yang memiliki aturan yang tidak sejalan dengan ketetapan yang berlaku di pusat. 

Dalam artian, kemungkinan adanya aliran sesat tentu harus dipertimbangkan sehingga sikap lebih hati-hati perlu dilakukan ketika bergabung dan memilih lembaga. Alih-alih ingin perbaikan karakter pada jalur yang benar, dikhawatirkan malah tersesat. Selalu terapkan kehati-hatian agar tetap berada  pada rel yang tepat. 

Bukan itu saja, sebaiknya jika bergabung dengan lembaga pendidikan Islam non formal, keberadaannya perlu diketahui oleh orang tua, wali, maupun keluarga. Agar bila ada sesuatu yang tidak diinginkan akan lebih mudah terdeteksi dan dilakukan pencegahan dan penyelamatan moral dan keimanan. 

3. Informal 

Salah satu yang paling penting dan satuan terkecil lembaga pendidikan Islam informal adalah keluarga. Kehadiran keluarga merupakan hal paling mendasar. Seharusnya lembaga ini adalah yang paling awal memperkenalkan dan membiasakan gaya hidup Islami. 

Tentang Kebesaran Allah Swt. Tentang rukun Iman dan Islam. Berbagai hal dasar yang diperkenalkan sejak dalam kandungan ibu. Pembiasaan akhlak mulia dan tata krama, itu semua dimulai dari sebuah lembaga informal bernama keluarga. 

Peran lembaga pendidikan Islam tidak dapat dipungkiri sangat krusial bagi penanaman karakter anak bangsa yang majemuk namun tetap di dalam koridor keIslaman. Betapa ajaran toleransi umat beragama seperti yang dicontohkan oleh Nabi besar kita, Muhammad saw. ditekankan secara berkesinambungan. 

Toleransi yang berada pada batas yang tepat akan melahirkan generasi-generasi yang saling menghargai dan tidak saling menjatuhkan ajaran agama lain. Hal ini akan menimbulkan persatuan yang merupakan unsur terpenting dalam suatu negara.

Pemahaman dan penerapan toleransi yang tidak berlebihan akan melahirkan kedamaian pada masyarakat Indonesia yang majemuk. Selain itu karakter penuh toleransi dan adil juga menjadi pemikat dan syiar yang sangat elok bagi ajaran Islam itu sendiri. 

Dalam kisah yang sering kita baca dan dengarkan tentang perilaku Rasulullah saw. menyebutkan bahwa sikap beliau begitu penyayang terhadap siapapun. Bahkan kemuliaan beliau yang tidak dapat ditandingi adalah ketika beliau mencontohkan untuk tetap berbuat baik terhadap mereka yang telah menyakiti kita. 

Lembaga pendidikan Islam adalah lembaga yang diharapkan mampu menguatkan dan membiasakan aturan agama dalam segala unsur kehidupan. Dalam hal ini www.rajaframe.com melakukan suatu upaya untuk memberikan sarana mengekspresikan diri dan lembaga lewat frame cantik nan elegan. 

Lembaga pendidikan Islam baik formal, informal, maupun non formal adalah satu kesatuan yang saling menguatkan dan melengkapi. Kehadiran ketiganya adalah satu titik terang bagi kaum muslimin yang mengharapkan keislamannya lebih sempurna dalam berbagai aspek.

Baca Juga