Konsep AIDA, Model Pemasaran yang Sudah Berusia 100 tahun

Konsep AIDA, Model Pemasaran yang Sudah Berusia 100 tahun

Seorang pemasar yang dapat dipercaya harus mengenal model pemasaran, salah satunya adalah model AIDA. AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Sederhananya, AIDA adalah model pemasaran yang menggambarkan langkah-langkah yang diambil pelanggan saat membeli suatu produk. Model AIDA ini biasa digunakan dalam kampanye iklan dan strategi penjualan. Jadi, bagaimana model AIDA berlaku untuk teknik periklanan atau copywriting? Anda dapat membaca untuk informasi lebih lanjut.

Konsep AIDA

AIDA adalah model atau desain yang digunakan dalam komunikasi pemasaran untuk mengidentifikasi tingkat kognitif konsumen ketika mereka sedang dalam proses pembelian produk atau jasa. Konsep AIDA secara garis besar menyatakan bahwa konsumen akan merespon pesan pemasaran dalam urutan atau tahapan kognitif (berpikir), afektif (merasakan), dan konatif (melakukan).

Konsep ini pertama kali muncul pada tahun 1920-an. Empat poin dalam AIDA, menurut Kotler dan Keller, terkait dengan kegiatan promosi. Konsep AIDA dipandang sebagai yang paling mudah dari sekian banyak konsep promosi yang dikemukakan oleh para ahli, khususnya dalam menentukan pengaruh khalayak terhadap promosi perusahaan. Sejauh mana pesan promosi perusahaan dapat dipahami oleh konsumen merupakan ukuran keberhasilan.

1. Attention

Tahap pertama AIDA adalah membangkitkan minat pada merek dan produk/jasa yang dijual. Tahap ini menjelaskan pentingnya menarik perhatian konsumen, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menempatkan iklan di tempat yang dapat dilihat banyak orang. Anda juga dapat memasukkan sesuatu yang provokatif untuk menarik perhatian.

Personalisasi juga dapat membantu pada tahap ini. Penting untuk menargetkan konsumen secara individual untuk menarik minat mereka. Tim pemasaran harus mampu menciptakan pemasaran yang menarik perhatian saat membuat pesan iklan yang akan ditampilkan kepada calon pelanggan. Tujuannya agar calon pelanggan menjadi lebih akrab dengan merek, atau agar kesadaran merek terjadi. Biasanya, konten yang menarik berisi pesan-pesan yang kontradiktif, provokatif, dan informatif.

2. Interest

Tahap kedua AIDA adalah menjaga perhatian konsumen setelah mereka ditangkap. Tahap ini biasanya lebih sulit daripada yang pertama, terutama jika produk dan layanan perusahaan tidak berkualitas. Menjaga perhatian konsumen merupakan tantangan tersendiri dalam proses pemasaran. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat konsumen tetap tertarik (interest), salah satunya dengan memberikan sesuatu yang relevan dan menarik.

Jangan membuat pelanggan bosan dengan iklan yang sama atau membuatnya lebih sulit untuk dipahami. Buat berbagai iklan menarik untuk menginformasikan pelanggan tentang apa yang bisa mereka dapatkan. Dorong mereka untuk tertarik dengan merek dan produk Anda. Tahap ini sangat penting untuk mendorong konsumen melakukan penelitian tambahan terhadap merek dan produk.

3. Desire

Menurut model corong AIDA, keinginan (desire) adalah tahap ketiga dalam proses pembelian suatu produk atau barang yang dialami oleh konsumen. Sekarang setelah kami menetapkan bahwa konsumen sudah tertarik pada merek dan produk, inilah saatnya untuk menanamkan gairah dan hubungan emosional yang lebih kuat. Di sinilah penting untuk menunjukkan lebih banyak manfaat merek dan produk, dan mengubah minat konsumen menjadi rasa membutuhkan produk.

Konsumen mungkin sebelumnya memiliki kekhawatiran dan pertanyaan tentang produk. Ingatlah untuk mengisi bagian yang kosong dengan fakta menarik tentang produk atau layanan Anda. Hal ini berkaitan dengan niat pembelian spesifik calon pelanggan.

4. Action

Tahap akhir AIDA adalah action, artinya konsumen mengambil tindakan untuk mengambil keputusan. Pada titik ini, konsumen dapat melakukan berbagai tindakan, seperti mengunjungi situs web, melakukan panggilan telepon, berlangganan buletin, mengunjungi toko, dan sebagainya. Tidak ada jaminan bahwa setiap kampanye pemasaran akan menghasilkan penjualan.

Namun, sangat penting bahwa setiap konsumen yang telah mencapai tahap tindakan ini memiliki kesan dan pengalaman positif dengan produk dan merek. Jika pengiklan berhasil membangkitkan minat dari calon pelanggan, langkah terakhir dalam penerapan model AIDA ini harus menghasilkan tindakan yang dapat menggerakkan pengguna untuk memesan dan melakukan pembelian produk. 

Penutup

Konsep AIDA berusia lebih dari 100 tahun dan itu masih bisa relevan berkat adaptasi dan modifikasi dari pakar pemasaran agar sesuai dengan situasi saat ini. AIDA bukan hanya model pemasaran, tetapi itu juga merupakan model komunikasi. AIDA adalah metode untuk menentukan bagaimana dan kapan berkomunikasi dengan konsumen di setiap tahap. Perlu diingat bahwa platform dan informasi yang berbeda dibutuhkan oleh konsumen yang berbeda.

Baca Juga