Sudahkah Anda tahu sejarah singkat Tahun Baru Islam? Tentunya sebagai umat muslim, penting untuk mengetahui sejarah tentang agama. Tahun Baru dalam agama Islam 1 Muharram 1444 H akan diperingati pada tanggal 30 Juli 2022.
Sejarah ini ditandai dengan peristiwa besar, yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Perhitungan Tahun Baru dalam Islam bermula di masa sahabat Nabi, yaitu Umar bin Khattab RA, 6 tahun setelah Rasul wafat. Umar menjadikan momentum tersebut sebagai awal mula perhitungan tahun dalam Islam.
Masyarakat Arab mengenal tahun dengan menamainya menggunakan peristiwa penting sesuai yang terjadi pada tahun tersebut. Sebagai contoh di mana kelahiran Nabi Muhammad dikenal sebagai Tahun Gajah. Hal ini karena tahun tersebut terjadi penyerangan terhadap Ka'bah oleh pasukan menggunakan gajah.
Sementara peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah adalah peristiwa hijrah ketiga, terhitung dari hijrah ke Habasyah dan Thaif. Namun, hijrah ke Madinah inilah yang menjadi tonggak awal dalam pembentukan masyarakat Islam mandiri dan berdaulat.
Selama 13 tahun selepas diangkat menjadi nabi dan rasul, Muhammad SAW melakukan dakwah di daerah Mekkah. Namun, agar Islam bisa masuk ke tanah kelahiran mengalami kendala. Hal ini terbukti dari adanya tekanan dan ancaman yang terus dirasakan oleh penganut Islam di masa awal dakwah nabi.
Hal ini terus terjadi dan dirasakan sampai tahun ke-11 masa kenabian. Akan tetapi, setiap musim haji tiba, Nabi Muhammad selalu menemui kabilah-kabilah luar Mekkah yang datang ke Ka'bah untuk membaca Al-Quran.
Momen ini dimanfaatkan untuk mengajak masuk Islam. Namun, tidak ada yang menyambut dakwah Nabi SAW. Sampai akhirnya, Nabi SAW bertemu dengan sekelompok orang dari kabilah Khazraj yang menerima dengan terbuka terkait dakwah Islam.
Kaum inilah yang mulai membawa pulang ajaran Islam dan menyebarkannya di daerah asal mereka. Seiring berjalannya waktu, kekuatan Islam mulai terbangun di Madinah sehingga niat untuk berhijrah muncul di bulan Muharam.
Peristiwa hijrah dari Mekkah ke Madinah menjadi momen mengharukan di mana kaum Quraisy menyusun makar untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Pada malam keberangkatan Nabi SAW ke Madinah, rumah Rasulullah dijaga ketat dari kabilah Arab agar tidak bisa lolos. Namun, Nabi Muhammad berhasil lolos berkat pertolongan Allah SWT.
Setelah mengetahui sejarah singkat terkait Tahun Baru Islam, ada baiknya untuk mengetahui beberapa makna di dalamnya. Alhasil, saat Anda merayakan momen ini akan semakin khidmat karena tahu makna dan perjuangan terciptanya momen tahun baru tersebut. Berikut beberapa maknanya.
Salah satu makna dari tahun baru adalah bulan Muharram adalah salah satu bulan haram. Hal ini tertuang dalam QS At Taubah ayat 36. Bulan haram ini mempunyai dua makna, yakni bukan yang diharamkan untuk melakukan hal buruk dan bulan yang dilarang untuk berbuat buruk karena bulan tersebut suci dan istimewa.
Ternyata 1 Muharram juga disebut sebuah Bulan Allah, lho. Hal ini karena di bukan suci tersebut, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah, seperti puasa sunah Tasu'a dan puasa Asyura.
Makna lainnya yang harus Anda ketahui adalah dilarang mencela di bulan Muharram karena mencela adalah tindakan tercela atau kebiasaan orang kafir. Tindakan ini disebutkan dalam QS pada Al Jatsiyah ayat 24.
Setelah mengetahui beberapa maknanya, ada baiknya untuk mengetahui sejumlah tradisi yang biasanya dilakukan untuk menyambut momen suci tersebut. Adalah tradisi di bawah ini yang biasanya Anda lakukan?
Salah satu tradisi unik ini berasal dari daerah Jawa Barat, yakni tradisi Bubur Suro. Dalam menyambut tahun baru, tradisi ini dilakukan untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW ketika perang.
Pada tanggal 10 Muharram, biasanya masyarakat akan menyiapkan bubur merah dan putih lalu disajikan secara terpisah. Nantinya bubur akan dibawa menuju ke masjid tersekat bersama dengan hidangan lainnya.
Tradisi unik lainnya ditemukan di daerah Yogyakarta di mana biasanya tradisi ini dilakukan oleh para abdi dalem Keprajan, Punokawan, dan prajurit keraton. Mereka akan mengelilingi benteng keraton di malam hari menggunakan pakaian adat Jawa peranakan tanpa membawa keris dan tidak beralas kaki.
Saat menjalani ritual tersebut, peserta dilarang untuk berbicara satu sama lain. Hanya diperbolehkan untuk memanjatkan doa permohonan keselamatan lahir dan batin serta kesejahteraan untuk bangsa, keluarga, dan diri sendiri.
Melihat sejarah singkat di atas tentang Tahun Baru Islam, apakah sekarang Anda sudah mengerti maknanya? Selain itu, tradisi apa yang biasanya dilakukan saat menyambut momen tersebut di daerah Anda?