Mengenal sejarah tahun baru Masehi

Mengenal sejarah tahun baru Masehi

Dilansir dari situs History, perayaan tahun baru pertama diyakini telah dirayakan sekitar 4.000 tahun yang lalu di Babel. Saat itu, orang Babilonia merayakan tahun baru pada akhir Maret. Perayaan tahun baru dirayakan pada bulan Maret karena pada saat itu sedang terjadi pergantian musim. Orang Babilonia merayakan tahun baru dengan mengadakan festival keagamaan besar yang disebut "Akitu". Pada abad-abad kuno waktu itu, peradaban di seluruh dunia mengembangkan kalender yang semakin canggih. Biasanya, orang kuno pada waktu itu menghubungkan hari pertama tahun baru dengan peristiwa pertanian atau astronomi. Misalnya di Mesir, banjir tahunan di sungai Nill menandakan Tahun baru di mulai.

Bangsa Romawi juga awalnya merayakan tahun baru pada tanggal 1 Maret. Hal ini dikarenakan penanggalan Romawi kuno hanya terdiri dari 10 bulan dan 304 hari yang dimulai pada bulan Maret. Raja Romuluslah yang membuat kalender kuno ini. Kemudian pada abad ke-8 SM, raja Roma berikutnya, Numa Pompilius menambahkan bulan Januari dan Februari hingga sekarang jumlah bulan menjadi 12.

Ada banyak cara merayakan malam tahun baru, misalnya di Eropa. Perayaan tahun baru dirayakan dengan berbagai cara, seperti ibadah di gereja, maupun kegiatan non-ibadah seperti parade atau karnaval, menikmati berbagai hiburan, menikmati makanan tradisional, berkumpul bersama keluarga dan sebagainya.

Dan perayaan tersebut terus berkembang dan menyebar ke Eropa.  Seiring  kemunculan dan berkembangnya agama Kristen, akhirnya  para pemimpin gereja menjadikan tahun baru sebagai perayaan “suci” yang berdampingan dengan perayaan Natal. Untuk itulah ucapan natal dan tahun baru dijadikan satu yaitu “Selamat Natal dan Tahun Baru”. Oleh karena itu tahun baru sering di kaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus oleh sebagian bangsa Eropa sehingga agama Kristen sering disebut juga sebagai agama Masehi.

Pada awalnya perayaan ini dirayakan oleh orang-orang Yahudi yang dihitung dari akhir bulan dan masuk pada awal bulan baru, atau lebih dikenal dengan istilah Paskah. Pada hari raya ini orang-orang Yahudi akan merayakan dan menguduskan hari itu dengan melakukan upacara pengorbanan dan makan bersama.

Di zaman modern ini Perayaan malam tahun baru adalah hal yang paling ditunggu-tunggu.  banyak hal yang kemudian menjadi  tradisi  dilakukan untuk menyambut malam pergantian  tahun ini. Tradisi yang dilakukan di setiap negara berbeda-beda. Indonesia biasanya pada malam tahun baru akan membakar makanan seperti ayam, jagung, sosis, dan lain-lain. Selain itu, kembang api biasanya diadakan pada saat malam tahun baru. Beberapa tradisi unik juga dilakukan sesuai dengan daerahnya masing-masing.

Tradisi yang di lakukan saat menyambut Tahun baru di berbagai negara di dunia :

Spanyol

Jika Anda ingin memulai tahun baru dengan keberuntungan, maka lakukan tradisi Spanyol ini. Begitu jam menunjukkan pukul 12 malam. pada 1 Januari, mereka akan makan 12 buah anggur satu butir setiap detik mulai tengah malam. Dengan melakukan itu, orang Spanyol percaya bahwa mereka akan menyambut tahun baru dengan positif dan 12 bulan ke depan akan menerima kebahagiaan dan keberuntungan. Di sisi lain, jika seseorang tidak bisa makan semua 12 buah anggur dalam waktu 12 detik, maka itu dianggap sebagai pertanda buruk.

Jerman

 Silverster  atau perayaan Malam Tahun Baru di Jerman adalah suatu hal yang berkesan dan penuh kenangan manis untuk dikenang. Orang Jerman suka merayakan hari itu dengan menikmati Berliner atau donat Jerman yang lezat. makanan penutup tersebut biasanya di isi dengan berbagai bahan yang memiliki rasa manis. Untuk menambah keseruan, terkadang orang mengganti isian selai cokelat dengan saus mustard untuk mengerjai orang yang mereka cintai.

Kolombia

Sebagai bagian dari tradisi Malam Tahun Baru, orang Kolombia lebih percaya pada kentang daripada astrologi dalam hal meramal. Pada malam 31 Desember, mereka meletakkan tiga kentang di bawah tempat tidur mereka - satu dikupas, satu tidak dikupas, dan setengah lainnya dikupas.

Ketika jam menunjukkan pukul 12 tengah malam, mereka secara acak memilih kentang, yang mewakili masa depan mereka. Kentang kupas menandakan tahun baru akan menanggung tantangan finansial. Kentang yang tidak dikupas menandakan kemakmuran, sedangkan kentang yang setengah dikupas melambangkan jalan tengah antara tantangan dan kemakmuran.

Orang-orang di Kolombia dan Ekuador juga mengamati los años viejos (tahun tua) dengan cara mereka sendiri yang unik. Pada malam tahun baru, mereka membakar patung, yang menyerupai orang yang tidak mereka sukai atau orang yang telah meninggal tahun lalu. ini dimaksutkan untuk  meninggalkan masa lalu dan memulai tahun depan dengan lembaran baru.

Denmark

Setelah menikmati makan malam Tahun Baru yang lezat, orang Denmark mengakhiri makan mereka dengan hidangan penutup yang menjulang tinggi. Makanan penutup ini terdiri dari donat marzipan yang ditumpuk di atas satu sama lain seperti menara. Formasi ini dikenal sebagai Kransekage, yang berarti karangan bunga kue. Kue ini juga sering ditampilkan di acara-acara khusus lainnya seperti pernikahan dan ulang tahun. Berbeda dengan di indonesia di denmark pecahan kaca di anggap pertanda baik. Inilah sebabnya mengapa orang menghancurkan piring porselen mereka dan meninggalkan pecahannya di depan pintu orang yang dicintai, untuk memastikan pecahan kaca membawa keberuntungan bagi mereka di tahun mendatang.

Jepang

Pada Malam Tahun Baru, sebelum jam menunjukkan tengah malam, orang Jepang memanjakan diri mereka dengan semangkuk mie soba atau soba Toshikoshi. Mie ini menunjukkan bahwa penyesalan masa lalu bisa dilepaskan untuk menyambut awal yang baru. Joya no kane atau yang biasa di sebut upacara membunyikan lonceng pada malam tahun baru juga di lakukan oleh orang Jepang. Kebanyakan diadakan di kuil-kuil Buddha dengan membunyikan Lonceng sebanyak 108 kali.

Baca Juga