Experiential marketing secara bisa dijelaskan singkat sebagai teknik pemasaran produk yang memberi pelanggan pengalaman unik tentang merek Anda. Sebagai hasil dari keterlibatan aktif konsumen dengan merek Anda, itu akan menjadi lebih hidup dan meninggalkan bekas dalam pikiran mereka sebagai konsumen. Jika dibandingkan hanya melihat sekilas iklan TV atau di internet, maka experiential marketing adalah strategi yang digunakan oleh bisnis atau pemasar untuk mengemas barang dengan cara memberi konsumen pengalaman menarik secara emosional. Experiential berasal dari istilah experience, yang merupakan sinonim dari pengalaman. Pelanggan akan dapat membedakan antara produk dan layanan berkat experiential marketing karena mereka mengalaminya secara langsung.
1. Sense (Panca Indera)
Sense marketing untuk merangsang indra. Pengalaman indrawi dimaksudkan untuk menghasilkan pengalaman oleh penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa, dan bau. Sense marketing dapat digunakan untuk membedakan bisnis dan barang, menginspirasi pelanggan dan meningkatkan nilai barang. Pemahaman tentang bagaimana menghasilkan dampak sensorik diperlukan untuk pemasaran indra. Tujuan menyeluruh kampanye rasa ini adalah untuk merangsang kesenangan estetis, kegembiraan, keindahan, dan kepuasan.
2. Feel (Perasaan)
Feel marketing menggunakan daya tarik emosional kepada klien dalam upaya untuk menghasilkan pengalaman afektif, mulai dari suasana hati terkait merek yang optimis hingga sensasi kebanggaan dan kegembiraan yang kuat.
Memahami rangsangan mana yang dapat menimbulkan emosi tertentu serta kesiapan pelanggan untuk melatih empati dan pengambilan perspektif diperlukan untuk pemasaran perasaan.
3. Think (Pikiran)
Think marketing bertujuan untuk menghasilkan pengalaman kognitif, pengalaman pemecahan masalah yang secara kreatif melibatkan konsumen, pemasaran berpikir membuat daya tarik kecerdasan. Berpikirlah secara menarik untuk mendorong klien berpikir terpusat dan menyebar dengan cara mengejutkan, menarik, dan memprovokasi mereka. Pikirkan pemasaran dapat dimanfaatkan dalam komunikasi industri lainnya, ritel, dan desain produk selain barang-barang berteknologi tinggi.
4. Act (Tindakan)
Act marketing mencoba memberi dampak pada interaksi, gaya hidup, dan pengalaman tubuh. Act marketing meningkatkan pengalaman fisik klien dan mencerahkan mereka tentang cara alternatif untuk terlibat dalam aktivitas, percakapan, dan gaya hidup. Perubahan gaya hidup seringkali lebih spontan, menginspirasi, dan memotivasi ketika dipimpin oleh panutan.
5. Relate (Pertalian)
Prinsip-prinsip pemasaran sense, feel, think, dan act semuanya termasuk dalam pemasaran yang berhubungan. Relate marketing, di sisi lain, melampaui kepribadian dan pikiran terdalam seseorang, meningkatkan pengalaman mereka dan menghubungkan mereka dengan diri mereka sendiri, orang lain, dan budaya mereka. Iklan terkait memainkan kerinduan orang untuk pertumbuhan pribadi. Mereka menarik keinginan untuk dipandang baik oleh orang lain. Mereka membantu pengguna terhubung ke jejaring sosial yang lebih besar yang mendorong komunitas merek dan koneksi merek yang berkembang.
Jenis dan contoh experiential marketing yang dapat Anda gunakan sehingga Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsep tersebut.
1. Pameran Produk
Daripada membahas secara mendetail tentang keunggulan produk, sebaiknya biarkan pelanggan menggunakannya sendiri. Sederhana bukan? Namun demikian, dibandingkan dengan promosi tradisional, demonstrasi produk ini mampu membantu 65% pembeli dalam memahami barang dengan lebih baik. Anda dapat memamerkan barang-barang Anda dengan dua cara berbeda, dengan mengadakan pameran atau hanya dengan menampilkannya di toko. Pada saat konsumen berkunjung, mereka bisa melihat dan mencobanya langsung.
2. Seminar
Menyelenggarakan seminar membantu Anda mendidik calon pelanggan Anda sambil membina hubungan bisnis. Memperkenalkan tampilan dan bentuk produk merupakan bagian bentuk experiential marketing dan ini telah digunakan sejak lama oleh perusahaan besar maupun kecil. Bahkan, mungkin Anda juga pernah terlibat dalam experiential marketing.
3. Event
Istilah event tidak hanya mengacu pada acara pameran produk dalam experiential marketing. Namun, setiap acara, termasuk pertunjukan, festival, dan lain sebagainya juga termasuk jenis event. Itu semua tergantung pada tingkat kreativitas Anda dan seberapa cocok ide Anda dengan jenis bisnis yang Anda jalankan. Pelanggan akan lebih mengingat acara Anda jika lebih orisinal dan imajinatif.
Sebuah strategi pemasaran yang disebut experiential marketing melibatkan pengalaman konsumen dengan suatu produk. Kesan yang dimiliki pelanggan terhadap produk tertentu segera setelah membeli atau menggunakannya adalah pengalaman yang dimaksud. Dengan bantuan strategi pemasaran ini, pelanggan dapat mengekspresikan pendapat dan perasaan yang lebih bernuansa pada suatu produk. Untuk mengukur pengalaman bermakna yang dinikmati konsumen dengan suatu merek, keterlibatan konsumen ini sangat penting.