Tanggal 11 November 2026 menjadi tonggak penting bagi Partai NasDem (Nasional Demokrat). Di usia yang ke-15 tahun, partai ini menapaki fase kedewasaan politik dengan membawa semangat Restorasi Indonesia yang sejak awal menjadi jati diri perjuangannya. Sejak dideklarasikan pada tahun 2011, NasDem bukan sekadar partai politik, tetapi sebuah gerakan perubahan yang berkomitmen mewujudkan politik tanpa mahar, meritokrasi, dan keterbukaan.
Di tengah dinamika politik nasional yang terus bergerak, NasDem hadir dengan warna tersendiri: progresif, inklusif, dan berpijak pada nilai-nilai kebangsaan. Memasuki HUT ke-15 pada 2026, partai ini semakin mempertegas perannya sebagai kekuatan politik modern yang tak hanya fokus pada kekuasaan, tetapi juga pada kebermanfaatan.
NasDem resmi menjadi partai politik pada 11 November 2011, berakar dari organisasi kemasyarakatan yang digagas oleh Surya Paloh. Sejak awal, misi utamanya adalah melakukan “restorasi” membenahi cara berpolitik yang kerap pragmatis menjadi lebih beretika, berorientasi pada pelayanan publik, serta berpihak kepada kepentingan nasional jangka panjang.
Dengan slogan "Gerakan Perubahan", NasDem mengusung ide tentang politik sebagai alat memperbaiki keadaan, bukan sekadar alat merebut kekuasaan. Prinsip tanpa mahar politik menjadi daya tarik tersendiri, mendorong hadirnya kader-kader muda, bersih, dan kompeten dari berbagai latar belakang.
Kini, setelah 15 tahun berdiri, NasDem telah menjelma menjadi partai politik yang diperhitungkan di kancah nasional. Pada Pemilu 2024, NasDem berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai partai papan tengah dengan dukungan signifikan, terutama dari kalangan muda dan pemilih rasional.
Di usia ke-15 ini, NasDem terus membawa semangat politik gagasan, tidak sekadar politik transaksional. Isu-isu strategis seperti transisi energi, pendidikan berkualitas, perlindungan petani dan nelayan, penguatan demokrasi digital, serta tata kelola pemerintahan yang bersih menjadi bagian dari perjuangan partai ini di parlemen maupun di daerah.
Di berbagai kesempatan, Ketua Umum Surya Paloh menegaskan bahwa NasDem adalah rumah besar bagi semua anak bangsa, tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau kelas sosial. Visi kebangsaan inilah yang terus dihidupkan oleh seluruh kader hingga akar rumput.
NasDem telah melahirkan banyak tokoh dan pemimpin daerah yang progresif dan bersih. Dari anggota DPR RI, DPRD, hingga kepala daerah yang diusung, banyak yang terbukti mampu menghadirkan perubahan positif di wilayahnya masing-masing. Mereka tidak hanya sekadar menjabat, tetapi juga menjadi agen restorasi nyata.
Program Akademi Bela Negara (ABN) NasDem juga menjadi salah satu terobosan dalam rekrutmen dan pengkaderan politik di Indonesia. Dengan sistem pelatihan yang terstruktur, ABN mencetak kader dengan integritas dan wawasan kebangsaan yang kuat.
Selain itu, NasDem juga menjadi pelopor dalam penguatan peran perempuan dan pemuda di dunia politik. Representasi caleg perempuan dan generasi milenial serta Gen Z dari NasDem terus meningkat di setiap pemilu.
Menuju usia 15 tahun, NasDem tidak hanya berkaca pada pencapaian, tetapi juga menatap masa depan Indonesia. Visi Indonesia Emas 2045 menjadi fokus perjuangan jangka panjang partai ini. NasDem menyadari bahwa keberhasilan bangsa ini sangat ditentukan oleh arah kebijakan hari ini.
NasDem mendorong transformasi struktural di sektor pendidikan, ekonomi digital, ketahanan pangan, dan teknologi hijau. Lewat jalur legislatif maupun eksekutif, NasDem aktif mengawal kebijakan strategis yang mendukung kedaulatan ekonomi nasional dan keadilan sosial.
NasDem juga terus memperjuangkan sistem politik yang sehat, memperkuat demokrasi substansial, dan menjunjung tinggi konstitusi. Dalam konteks geopolitik dan tantangan global yang terus berubah, partai ini bertekad menjaga kemandirian bangsa, memperkuat diplomasi, dan membangun solidaritas kebangsaan.
HUT ke-15 Partai NasDem bukan sekadar selebrasi usia, tetapi penguatan komitmen terhadap cita-cita besar: menghadirkan politik yang bermoral, modern, dan visioner. Di tengah derasnya pragmatisme politik, NasDem memilih jalur idealisme jalur yang tidak selalu mudah, tapi justru menjadi pembeda.
Dengan semangat “Politik Tanpa Mahar, Restorasi untuk Negeri,” NasDem terus mengajak masyarakat untuk tidak apatis terhadap politik, melainkan menjadi bagian dari perubahan. Karena hanya dengan partisipasi aktif rakyat, demokrasi bisa tumbuh sehat, dan Indonesia bisa melangkah lebih jauh menuju masa depan yang gemilang.