
Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia memperingati 1 Muharram sebagai Tahun Baru Islam sebuah momen bersejarah yang tak hanya menandai pergantian tahun dalam kalender Hijriah, tetapi juga menjadi simbol hijrah, perubahan, dan pembaruan diri.
Kini, kita telah memasuki Tahun Baru Islam 1448 Hijriah, momen yang sangat tepat untuk melakukan refleksi dan merancang langkah baru dalam kehidupan. Dalam konteks modern yang penuh tantangan baik secara spiritual, sosial, maupun pribadi semangat hijrah sangat relevan untuk kembali kita hidupkan.
Tahun Hijriah dimulai dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah ini bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi merupakan strategi besar perubahan peradaban: dari penindasan menuju kebebasan, dari keterasingan menuju penerimaan, dari tekanan menuju kekuatan sosial dan spiritual.
Penetapan hijrah sebagai permulaan kalender Islam dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab, yang ingin menjadikan peristiwa ini sebagai tonggak sejarah perjuangan umat Islam.
Oleh karena itu, Tahun Baru Islam tidak hanya dirayakan secara simbolik, melainkan menjadi peringatan akan pentingnya hijrah dalam arti yang lebih luas: hijrah dari yang buruk menuju yang lebih baik.
Tahun Baru Islam 1448 H memberi kita kesempatan untuk melakukan evaluasi diri atas apa yang telah terjadi dalam setahun ke belakang baik dalam hal ibadah, hubungan sosial, keluarga, hingga peran kita dalam masyarakat.
Beberapa pertanyaan reflektif yang bisa kita renungkan:
Jika belum, maka inilah saatnya untuk berhijrah secara batiniah dan sosial memperbaiki niat, membenahi perilaku, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT serta sesama manusia.
Memasuki Tahun Baru Islam 1448 H, umat Islam menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Di era digital ini, informasi menyebar dengan sangat cepat, tetapi tidak selalu membawa kebaikan. Kita dihadapkan pada:
Dalam situasi ini, hijrah yang sejati adalah menguatkan kembali nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya soal berpakaian atau tampilan luar, tapi juga hati yang bersih, lisan yang terjaga, dan tindakan yang membawa maslahat.
Untuk menjadikan Tahun Baru Islam ini lebih bermakna, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Memperbanyak Ibadah Sunnah
Momen 1 Muharram bisa dimulai dengan puasa sunnah, zikir, dan doa akhir serta awal tahun. Ini menjadi cara kita mengawali tahun dengan spiritualitas yang kuat.
2. Menetapkan Resolusi Islami
Buat target bukan hanya duniawi, tetapi juga ukhrawi: seperti ingin lebih rajin shalat tahajud, memperbaiki bacaan Al-Qur’an, lebih banyak sedekah, dan menjalin silaturahmi.
3. Hijrah Digital
Gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan, bukan kebencian. Follow akun yang memberikan inspirasi Islam, dan kurangi konten yang membuat hati gelisah.
4. Mengajak Keluarga Berhijrah Bersama
Libatkan keluarga dalam perjalanan hijrah. Ajak pasangan, anak-anak, atau orang tua untuk saling memperbaiki dan mendukung dalam hal ibadah dan kebaikan.
Kita semua tentu berharap agar Tahun Baru Islam 1448 H menjadi tahun yang lebih damai, sehat, dan penuh berkah. Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan sekitar dan umat Islam di seluruh dunia.
Semoga:
Tahun Baru Islam bukan sekadar perayaan, melainkan panggilan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semangat hijrah bukan hanya milik Nabi dan para sahabat, tapi juga milik kita hari ini siapa pun yang ingin berubah menuju kehidupan yang lebih bermakna dan diridhai Allah SWT.
Marilah kita sambut 1448 Hijriah dengan tekad yang baru, hati yang bersih, dan semangat yang menyala.