Inilah tradisi unik Hari Raya Waisak di berbagai Negara

Inilah tradisi unik Hari Raya Waisak di berbagai Negara

Hari Raya Waisak biasanya diperingati pada bulan Mei setiap tahun, tepatnya saat bulan purnama terjadi. Umumnya Waisak dijadikan sebagai hari libur nasional di sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang sejarah, makna dan perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia dan sejumlah negara lainya.

Sejarah Hari Raya Waisak

Ketua Umum Permabudhi Center (Persatuan Umat Buddha Indonesia), Prof Dr Philip K. Widjaja mengatakan, ada tiga acara penting dalam memperingati Hari Raya Waisak. Tiga peristiwa penting bagi umat Buddha bertajuk Trisuci Waisak dan diperingati setiap tahun sebagai hari raya umat Buddha.

Kelahiran Siddhartha Gautama

Philip menjelaskan, makna pertama dalam Trisuci Waisak adalah kelahiran Siddhartha Gautama. "Pertama lahir Siddharta Gautama, lalu Siddharta Gautama tercerahkan, dan wafatnya Buddha Siddharta Gautama," jelas Philip dalam berita Kompas.com edisi 10 Mei 2022. Pangeran Siddharta adalah putra seorang raja, yakni Raja Sudodhana dan Ratu Mahamaya. Siddhartha lahir di Taman Lumbini pada tahun 623 SM. Kelahiran Siddhartha Gautama terjadi di Taman Lumbini pada tahun 623 SM (SM), dan saat itu kondisinya bersih, tanpa noda, mampu berdiri tegak, dan langsung bisa berjalan. Atas kelahiran Pangeran Siddhartha ke dunia sebagai calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.

Siddhartha menerima pencerahan Agung

 Kemudian, pada kelahiran Siddhartha , pemimpin Asita Kaladevala meramalkan bahwa di masa depan Siddhartha Gautama akan menjadi Chakrawatin atau Maharaja Dunia.Sesaat setelah  lahir, pada usia 35, Siddhartha Gautama menerima Pencerahan Agung, kemudian menjadi Buddha di Bodh Gaya selama bulan Waisak. Selama 45 tahun setelah menerima Pencerahan Agung, Buddha Gautama juga melakukan perjalanan untuk menyebarkan Dharma atau kebenaran.

Parinibbana

Kematian Buddha Gautama terjadi pada tahun 543 SM ketika ia berusia 80 tahun. Setelah Sang Buddha meninggal, para pengikutnya membungkuk untuk memberikan penghormatan terakhir mereka. “Dari ketiga peristiwa penting tersebut, diadakan konferensi di Sri Lanka (tahun 1950) dan Hari Waisak ditetapkan setiap tahun pada bulan Mei, saat bulan purnama terjadi,” kata Philip. “Karena dirayakan pada saat bulan purnama, maka tanggal perayaan Hari Raya Waisak bisa berubah setiap tahun tetapi bulannya (Mei) tetap sama,” tambahnya.

Terdapat berbagai perayaan menyambut hari raya waisak dinseluruh dunia, simak ulasanya berikut :

Indonesia

Umat ​​Buddha di Indonesia, biasanya akan merayakan perayaan festival lampion Waisak yang biasanya digelar di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dilansir dari Balai Konservasi Borobudur, tradisi umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur sudah dilakukan sejak tahun 1929. Perayaan festival lampion identik dengan momen pelepasan ribuan lampion kertas yang diterbangkan ke langit.

Kemudian pada saat bersamaan , umat Buddha akan pergi ke kuil lokal mereka dan beberapa bahkan mungkin tinggal di sana sepanjang hari dan pada malam bulan purnama. Mereka juga melakukan banyak perbuatan baik, mengambil bagian dalam nyanyian dan meditasi, bermeditasi pada ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil, dan berbagi makanan dengan orang-orang.

Nepal

Sebagai tempat kelahiran Buddha Siddharta Gautama, Nepal memiliki tradisi mengenakan pakaian serba putih pada Hari Waisak untuk berdoa di kuil dan berdoa di Kuil Monyet. Saat Waisak, umat Buddha Nepal juga akan makan kheer atau bubur manis atau sering juga dikenal dengan puding nasi.

China

Sebagai negara dengan populasi Buddhis terbesar di dunia, China merayakan Waisak dengan meriah. Umat ​​Buddha di sana akan memandikan patung Buddha dengan menuangkan air wangi yang sebelumnya telah diberkati pada patung  Buddha. Ritual itu disebut Yufojie.

Thailand

Thailand juga merupakan salah satu negara paling Buddhis dengan 94,6 persen penduduknya menganut agama Buddha (data 2018). Oleh karena itu, Hari Raya Waisak atau Visakha Bucha merupakan hari penting di sana. Orang-orang akan datang ke kuil Wat Phra Kaew atau kuil lainnya untuk beribadah. Mereka akan berjalan mengelilingi candi sebanyak tiga kali sambil membawa lilin atau yang disebut qian tian.

Srilanka

Perayaan Waisak di Sri Lanka biasanya diadakan dengan Festival cahaya bagi  umat Buddha. Festival biasanya melibatkan dapur umum, lentera, dan panggung bambu berisi lukisan besar yang menggambarkan kisah-kisah dari kehidupan Buddha.

Jepang

Biasanya Hari Raya di Jepang bertepatan dengan musim semi, sehingga Waisak dirayakan dengan membuat replika kuil yang dihiasi dengan bunga musim semi. Replika itu kemudian dilengkapi dengan patung Buddha yang diletakkan di atasnya. Selain itu, umat Buddha juga akan memandikan patung Buddha dengan menuangkan ama-cha, minuman yang terbuat dari bunga hydrangea.

Korea selatan

Pada Hari Waisak, kuil-kuil Buddha di Korea Selatan akan dihiasi dengan lampion warna-warni. Selain itu, berbagai permainan tradisional Korea juga diadakan di kuil dan hiburan seperti tarian topeng dan akrobat diadakan. Perayaan Waisak semakin semarak dengan diadakannya parade lampion atau yang dikenal dengan Festival Lampion Teratai. Parade ini sudah ada sejak 1.200 tahun lalu dan diadakan selama Dinasti Goryeo dan Joseon.

Vietnam

Di Vietnam, perayaan Hari Waisak dikenal sebagai Le Phat Dan dan ditandai dengan festival dan pemasangan lentera di jalan-jalan. Pagoda dan kuil juga akan didekorasi untuk mengundang umat Buddha memberikan persembahan kepada biksu dan mendengarkan khotbah.

Kamboja

Ulang tahun Buddha di Kamboja dikenal sebagai Visak Bochea dan juga merupakan hari libur nasional. Dalam Buddhisme Theravada, bendera Buddha umumnya dikibarkan di atas kuil dan diarak oleh para biksu. Para biksu juga mengadakan pawai yang membawa bunga teratai, lilin, dan dupa, sedangkan masyarakat biasanya menawarkan makanan kepada para biksu.

Baca Juga