Mengenal Lebih Dalam Ormas Islam NU

Mengenal Lebih Dalam Ormas Islam NU

Ormas Islam NU (Nahdlatul Ulama) telah dikenal dan diketahui merupakan salah satu organisasi terbesar dari umat Islam di Indonesia, bahkan di dunia. Sebagai organisasi terbesar dan terbanyak anggotanya, tentunya NU memikul beban yang tidak bisa dibilang ringan.

Apalagi kehidupan bermasyarakat di bumi Indonesia sangat beragam. Bukan hanya perbedaan suku, namun juga perbedaan budaya dan adat istiadat yang tentunya bila dijalani dengan tidak bijak akan menjadi berantakan.

Di sisi lain, segala perbedaan tersebut sesungguhnya dapat menjadi suatu kekuatan luar biasa jika dapat dikelola dengan hati yang bersih. Ormas Islam NU selama ini telah mengambil peranan yang luar biasa penting. 

Tentang Ormas Islam NU

Kekuatan terbesar suatu bangsa adalah persatuan. Bahkan ketika berbagai perbedaan muncul secara alami sebagai sunnatullah kehidupan. Namun persatuan yang dilandasi oleh kesamaan iman akan lebih kuat dan berakar dalam. Beberapa hal yang membuat persatuan akan semakin kokoh karena didasarkan juga oleh kesamaan tujuan NU, kultur, visi, dan misi. 

1. Pendiri

Didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari seorang ulama keturunan bangsawan dari Raja Pajang pertama dan Raja Majapahit terakhir. Sebagai seorang yang berdarah biru sekaligus berasal dari keluarga ulama, menyebabkan beliau mendapatkan akses terbaik dalam pendidikan agama maupun ilmu lainnya. Tentunya hal ini membuat beliau tumbuh dalam lingkungan terpelajar dan religius.

Akses pendidikan dan lingkungan terbaik telah membentuk Kyai Hasyim sebagai pribadi yang kuat keimanannya dan dalam pemahaman agamanya. Dengan keilmuan dan pengalamannya berguru di berbagai pesantren terbaik dan sampai ke tanah suci, maka sangat pantas beliau menjadi seorang penggerak suatu organisasi keagamaan. 

NU didirikan di Jawa Timur dan sampai saat ini tercatat anggotanya sudah lebih dari 100 juta muslim. Pesantren Tebuireng adalah pesantren pertama yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari dan merupakan pesantren tertua di kalangan NU. 

2. Sejarah 

Menurut sumber sejarah NU, ormas ini berdiri pada masa pra kemerdekaan tepatnya tahun 1926 pada tanggal 31 Januari di kota Surabaya. Lebih menekankan pada keislaman tradisional. Dalam pendekatan kepada mereka yang didakwahi, ulama NU masih membolehkan budaya dan adat-istiadat sejauh hal itu tidak bertentangan dengan akidah terhadap ke-Esaan Allah Swt. 

3. Tujuan 

Dengan paham keagamaan yang menekankan keseimbangan antara akal dan nash, tujuan ormas Islam NU adalah menjaga, memelihara, mengembangkan, dan melestarikan ajaran Islam Ahlusunnah wal jamaa’ah. Dengan keilmuan ulama-ulama yang menjadi penanggung jawab NU, perkembangan organisasi ini begitu pesat dan semakin kuat.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi NU ini memiliki 7 tingkat kepengurusan. Berikut ini adalah 7 tingkatan tersebut: 

  • PBNU
    Kependekan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan merupakan struktur organisasi yang berada di Jakarta sebagai ibu kota negara kesatuan Republik Indonesia. 
  • PWNU
    Kedudukannya berada di Provinsi seperti PWNU Sumatera Utara, PWNU Sulawesi Tengah, dan sebagainya. PWNU adalah kependekan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama.
  • PCNU
    Menempati di Kota atau Kabupaten yaitu Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama. Seperti PCNU Depok, PCNU Bogor, dan lain-lain. 
  • PCINU
    Sdangkan yang berkedudukan di luar negeri adalah PCINU. Singkatan dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama. Diantaranya adalah PCINU Jepang, PCINU Turkiye, PCINU Swiss, dan sebagainya. 
  • MWCNU
    Untuk yang di Kecamatan disebut dengan MWC NU atau Majelis Wakil Cabang Nahdlatul ULama. Contohnya adalah MWC NU Bojonggede, MWCNU Kelapa Gading, dan lain sebagainya. 
  • Pengurus Ranting NU
    Pengurus Anak Ranting Tingkat ke tujuh ini merupakan kepengurusan yang berada pada dusun maupun pada komunitas tertentu. 

5. Lembaga di Bawah NU

  • Berikut ini merupakan beberapa lembaga yang terdapat di bawah NU:
  • RMINU singkatan dari Rabithah Ma’ahidah al-Islamiyah Nahdlatul Ulama yang merupakn pondok pesantren di bawah asuhan ormas Islam NU. 
  • LBMNU yaitu Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dan bertugas mendiskusikan permasalahan maudluiyah dan waqiah yang akan dijadikan dasar untuk keputusan besar NU.
  • LP Ma'arif adalah Lembaga Pendidikan Ma’araif Nahdlatul Ulama yang tugasnya menlaksanakan keputusan NU pada bidang pengajaran dan pendidikan . 

6. Paham Keagamaan

Ormas Islam NU menganut paham keagamaan yang berlandaskan Al Qur’an dan Hadits sebagai nash. Serta melengkapinya dengan bantuan akal yaitu dengan ijma’ dan qiyas. Jadi keempat hal tersebut saling berkaitan. Paham keagamaan ini disebut sebagai Ahlussunnah wal Jama’ah. 

Ormas Islam NU mengakui juga 4 mazhab di dunia dengan imam besar yaitu Syafi’i, Hanafi, Hambali, Maliki. Dalam prakteknya di tanah air ini lebih banyak menerapkan ajaran imam Syafi’i. Keempat mazhab ini merupakan acuan umat islam NU dalam perkara fiqih yang perlu penjelasan lebih detail pada pelaksanaannya. 

Kekuatan ini adalah modal utama bagi keberlangsungan kehidupan umat Islam dan umat beragama lainnya secara damai di  Indonesia. Pengaruh NU sebagai organisasi islam di Indonesia dan peran pentingnya dalam berbagai sendi kehidupan bernegara, harus terlihat dan di tunjukan pada dunia Islam. Demi kejayaan dan kehormatan bangsa di mata dunia. 

Berbagai bentuk tindakan mengenalkan dan mengkampanyekan program-program dan peranan NU dapat dilakukan dengan berbagai cara. Baik secara offline maupun online, seperti pada www.rajaframe.com dengan frame yang menawan dan dapat disesuaikan dengan event yang dilaksanakan. Kampanye  online saat ini merupakan langkah yang sangat ideal meraih massa. .

Ormas Islam NU akan semakin maju dan berkembang bila semua pihak bertindak bijak dan dewasa menyingkirkan rintangan yang melemahkan persatuan dan religiusitas para anggotanya. Indonesia bangga memiliki organisasi massa Islam yang terbanyak anggotanya seantero jagat. 

Baca Juga