Apa sebenarnya Idul Adha itu? Islam merayakan Idul Adha sebagai hari raya suci. Setiap perayaan Idul Adha, seperti diketahui, selalu ada kalimat hari Tasyrik. Biasanya, Tasyrik pada tanggal sebelas, dua belas, dan tiga belas Dzulhijjah. Tiga hari besar Islam yang signifikan ini terjadi setelah Hari Raya Idul Adha. Seperti yang dilakukan pada Idul Fitri, umat Islam berkumpul di pagi hari pada Idul Fitri ini untuk beribadah bersama di luar atau di dalam masjid. Setelah shalat, hewan kurban disembelih untuk mengingat amanat Allah kepada Nabi Ibrahim menyembelih domba pengganti putranya.
Penyembelihan hewan kurban untuk mengingat amanat Allah kepada Ibrahim yang menyembelih anak domba sebagai ganti anaknya. Nabi Ibrahim menerima perintah itu dalam mimpi. Putra Nabi Ibrahim kemudian menerima perintah tersebut. Kemudian mereka mengikuti perintah All SWT. Ketika Ismail, Anak Nabi Ibrahima siap disembelih, Tuhan mengganti anak itu dengan seekor domba. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari Hari Raya Kurban ini. Menyerahkan sesuatu untuk orang yang dicintai adalah salah satunya. Kisah ini terdapat dalam Alquran surat Ash-Shaffat ayat 103-107.
Muslim menjalankan sejumlah tradisi untuk mengingat hari tasyrik ini. Setelah Idul Adha melakukan penyembelihan hewan kurban. Hewan kurban yang disumbangkan dari orang kaya disembelih lalu dibagikan kepada orang yang layak. Kurban atau Qurban secara harfiah berarti binatang yang disembelih. Ritual kurban merupakan salah satu praktik keagamaan yang dilakukan oleh umat Islam, ritual mengurbankan hewan sebagai bukti ketaatan kepada Tuhan. Tuhan memberikan arahan seperti itu untuk menguji ketaatan Abraham. Eksekusi kurban didasarkan pada keteladanan Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan anak kesayangannya. Allah memerintahkan agar kurban kepada pengikut Nabi Muhammad pada setiap Idul Adha setelah Nabi Ibrahim.
Tradisi menyembelih hewan kurban juga memberikan kontribusi terhadap makna Tasyrik Idul Adha. Muslim yang mampu membeli hewan kurban, membagikan kepada penduduk setempat. Diwajibkan untuk memilih hewan yang berkualitas baik, yang sehat, montok, tidak dibesarkan untuk membajak sawah dan tidak memiliki cacat. Setelah shalat Ied, penyembelihan kurban diperbolehkan dilakukan siang hari maupun malam hari. Penyembelihan bisa berlangsung hingga tiga hari setelah shalat Ied. Disunnahkan untuk menyembelihnya di siang hari agar dapat dilakukan lebih cepat dan mereka yang memenuhi syarat untuk mendapatkan daging kurban bisa hadir di sana. Dengan cara ini orang bisa mendapatkan daging dan makanan berkualitas tinggi. Daging hewan kurban juga bisa diolah menjadi berbagai resep lezat dan dibagikan kepada keluarga sebagai ucapan rasa syukur.
Mengorbankan sesuatu yang disayangi, seperti harta yang baru diperoleh, disebut sebagai pengorbanan. Seorang muslim yang berkurban akan membelanjakan sebagian uangnya untuk membeli hewan kurban, menyembelihnya dan membagikannya kepada orang-orang di sekitarnya. Seseorang dapat menyucikan diri dan harta bendanya melalui pengorbanan. Pengorbanan juga memupuk perkembangan cinta dan simpati kepada orang lain. Kita harus memiliki keyakinan bahwa semua yang berasal dari Tuhan akan kembali kepada Tuhan jika kita ingin memperhatikan kehidupan di dunia. Pengorbanan Hari Raya Idul Adha tidak diragukan lagi dapat memperdalam hubungan seseorang dengan Allah dan menunjukkan niat yang tulus. Dosa-dosa mereka akan diampuni oleh Alla SWT.
Hewan dapat dibeli dan dikorbankan oleh individu atau kolektif. Daging dari kurban selanjutnya dapat diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan di lingkungan sekitar. Tuhan memberikan banyak pertimbangan kepada mereka yang berkorban. Salah satunya adalah memaafkan keluarganya. Siapapun yang melakukan pengorbanan atau melakukan kurban maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT serta diampuni atas dosa-dosa istri, anak-anak dan keluarga besarnya. Harta juga dapat dibersihkan atau disucikan dengan pengorbanan. Selain itu, itu salah satu cara untuk menunjukkan penghargaan atas manfaat yang diberikan. Muslim yang melakukan pengorbanan seperti itu dapat memperkuat ketakwaan mereka dan menjadi lebih dekat kepada Allah.
Esensi dan hikmah Hari Raya Idul Adha sangat mendalam. Dzikir dan sholat semakin menjadi ciri hari tasyrik Idul Adha. Umat Islam dihimbau untuk memperbanyak dzikir dan berdoa kepada Allah SWT baik sebelum dan sesudah Idul Adha. Inilah salah satu amalan yang bisa mendatangkan pahala kebaikan di hari yang penuh berkah. Selain itu, setiap kali dzikir diulang untuk mengagungkan nama Allah, itu membantu hubungan setiap umat dengan Penciptanya. Arti penting dari hari tasyrik ini adalah menghargai makanan, pentingnya makna kurban dan doa yang dipanjatkan setelah sholat Idul Adha. Niat dan semangat untuk melakukan berbagai perbuatan baik di Tasyrik diberikan kepada Anda ketika Anda menyadari beberapa makna ini. Hari pertama tasyrik Idul Adha menjadi penting karena jatuh pada hari yang sama dengan kebiasaan tahunan peziarah melempar jumroh di Mina.