Dalam merayakan Natal terdapat banyak tradisi berbeda yang di lakukan oleh tiap negara di dunia . Perayaan Natal juga mengandung aspek non-religius. Di sini banyak tradisi natal yang bisa kita temukan, mulai dari pohon natal, kartu natal, hingga saling tukar kado antara teman dan anggota keluarga dan cerita tentang Sinterklas.
Tetapi sebelum membahas tradisi Hari Raya Natal alangkah baiknya jika kita mengetahui apa makna Natal tersebut.
Natal adalah momen yang penuh dengan suka cita, karena pada hari raya ini, kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, Juru Selamat ke dunia untuk membawa kedamaian dan mengajarkan kasih kepada sesama manusia. Oleh karena itu, Natal menjadi suatu kebahagiaan yang besar, maka sudah sepantasnya pada momen Natal ini kita meluangkan waktu untuk merenungkan anugerah dan berkah kelahiran Yesus ke dunia ini.
Hal pertama yang terkandung dalam Natal adalah momen untuk mulai saling mengasihi secara berkelanjutan. Yesus terlahir untuk membawa kasih dan damai bagi Dunia . Jadi, kita harus meniru tindakan-Nya.
Di momen natal ini kita juga harus ingat untuk mengucap syukur atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini, baik menyenangkan maupun tidak. Kita bisa mulai mensyukuri kesehatan, keluarga, dan/atau tempat tinggal yang layak dalam hidup ini.
Kelahiran Yesus di palungan domba melambangkan hidup sederhana. Oleh karena itu, pada momen Natal ini, marilah kita menghindari kesombongan, tetapi hiduplah dengan rendah hati dan sederhana.
Perayaan Natal juga mengingatkan kita untuk selalu peduli semampu kita kepada sesama yang membutuhkan. Jadi, jika ada rezeki lebih alangkah baiknya untuk dibagikan kepada saudara-saudara yang membutuhkan, baik yang beriman maupun yang tidak beriman. Dengan begitu, mereka juga akan bisa merasakan kemeriahan Natal yang luar biasa dan Anda telah turut serta memberkati sesama manusia.
Selain penuh akan makna, dalam perayaan natal juga terdapat berbagai tradisi yang di lakukan oleh masyarakat dunia. Berikut 5 di antaranya :
Bagi masyarakat negeri beruang merah atau Rusia, Natal biasanya dimeriahkan dengan kisah Babushka yang dalam bahasa Rusia berarti wanita tua. Dikatakan bahwa Babushka tidak punya waktu untuk memberikan hadiah kepada Yesus. Kemudian, dia sedih dan terus mencari Yesus. Saat berjalan dan bertemu dengan anak anak, di akan memberikan hadiah pada anak tersebut
Meskipun Natal dirayakan setiap tanggal 25 Desember, di Rusia Natal dirayakan setiap tanggal 7 Januari karena Gereja Ortodoks Rusia menggunakan kalender Julian untuk menghitung hari besarnya. Beberapa orang berpuasa sampai bintang pertama muncul di langit. Kemudian mereka makan sochivo atau kutia, bubur yang terbuat dari gandum atau nasi yang disajikan dengan madu, biji poppy, dan buah-buahan seperti beri dan kismis. Kutia biasanya disantap bersama dalam mangkuk sebagai lambang persatuan.
Setiap tanggal 5 Desember, anak-anak menunggu kedatangan Sinterklaas yang membawakan mereka hadiah. Secara tradisi, Sinterklaas tinggal di Madrid. Dia akan datang ke Belanda setiap tahun dengan pelayannya yang disebut Zwarte Pieten atau Black Peters. Setelah kapal uap berlabuh di pelabuhan, mereka akan naik ke daratan dan gereja akan membunyikan lonceng.
Sinterklaas memimpin parade di sekitar pusat kota dengan menunggang kuda. Anak-anak diberitahu bahwa Black Peters bertanggung jawab untuk melacak semua yang mereka lakukan sepanjang tahun. Anak-anak yang berperilaku baik akan mendapat hadiah dari Sinterklaas, sedangkan anak-anak yang nakal akan dimasukkan ke dalam karung dan dibawa ke Spanyol untuk diajari sopan santun.
Bagi umat Kristiani di India, khususnya umat Katolik, misa tengah malam merupakan perayaan Natal yang sangat penting. Mereka akan berjalan bersama ke gereja untuk misa, kemudian dilanjutkan dengan pesta besar yang diisi dengan makanan lezat seperti kari. Mereka juga tidak lupa untuk bertukar hadiah. Uniknya, pohon natal di India tidak berbentuk pohon pinus, melainkan pohon pisang atau mangga. Terdapat banyak makanan manis dari buah buahan yang tersaja saat natal di India. Wanita India akan memasaknya dan membaginya dengan orang-orang terdekat mereka. Di India Selatan, orang Kristen menempatkan lampu tanah liat kecil di atas rumah mereka sebagai simbol Yesus, sang penerang Dunia.
Misa tengah malam juga identik dengan negara Brazil. Setelah misa selesai, diadakan pertunjukan kembang api raksasa di tengah kota besar. Di Brazil, Sinterklas dikenal sebagai Papai Noel & Bom Velhinho. Dia adalah orang tua yang baik hati. Anak-anak meletakkan kaus kaki mereka di dekat jendela.
Jika Papai Noel menemukannya, dia akan menukar kaus kaki itu dengan hadiah. Berpura-pura menjadi Santa juga umum di kalangan orang Brasil. Mereka menyebutnya amigo secreto yang artinya teman rahasia. Ini adalah tradisi memberi hadiah secara diam-diam sepanjang bulan Desember. Ketika Natal tiba, mereka akan mengungkapkan siapa amigo secreto itu.
Di Jepang, Natal bukanlah hari libur nasional. Perayaan itu lebih melekat sebagai hari berbagi kasih daripada hari keagamaan. Pasangan muda merayakannya dengan pergi berkencan dan bertukar hadiah.
Ada tradisi unik saat mereka menyantap ayam goreng KFC sebagai santapan khas Natal. Tradisi ini bermula dari program pemasaran KFC tahun 1974 yang disebut Kurisumasu Ni Wa Kentakkii yang berarti 'Kentucky untuk Natal'. Trik ini sangat sukses dan menjadi populer hingga sekarang. Restoran ayam cepat saji akan sangat sibuk melayani pembeli sehari sebelum Natal.