Takbir, tahmid, dan tasbih menjadi bacaan yang disunahkan dalam menjalankan ibadah sholat pada hari raya. Tidak ada azan dan iqomah yang mengawali untuk menjalankan sholat Idul Fitri. Kumandang takbir akan terus dilantunkan hingga khatib naik ke mimbar. Namun, setiap muslim yang menjalani sholat Id wajib untuk membaca niat sholat Idul Fitri.
Sebab, tidak akan sah sholatnya apabila tidak membaca niat di awal. Apalagi sholat Idul Fitri masuk dalam jenis sholat sunnah muakkad. Di mana hukumnya sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Selain itu, wajib mengetahui keutamaan dalam menjalankannya. Berikut ini tata cara lengkap mengerjakan sholat Id berjamaah.
Sholat Idul Fitri dilakukan secara berjamaah di tanah lapang, masjid, atau tempat terbuka lainnya yang sesuai dengan ketentuan. Setiap umat muslim yang ingin ikut sholat berjamaah Idul Fitri harus mengetahui tata cara yang sesuai dengan syariah. Hal ini akan berkaitan dengan sah dan tidaknya sholat Id yang dijalani.
Adapun niat sholat Idul Fitri yang wajib dibaca saat hendak memulai sholat berjamaah. Terdapat perbedaan bacaan untuk imam dan juga makmum saat mengucapkan niat sholat Id. Pertama, niat yang digunakan oleh imam dalam sholat Idul Fitri yaitu “usholli sunnata li ‘idul fitri imaman lilla hita’ala”.
Jika diartikan dibaca “aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala”. Sementara pada makmum atau jamaah yang ikut sholat Idul Fitri membaca niat “usholli sunnata li ‘idul fitri makmuman lilla hita’ala”. Bija juga dengan membaca aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala”.
Niat pada sholat sunnah Idul Fitri ini menjadi tahapan pertama yang wajib dilakukan dalam tata cara pelaksanaannya. Tanpa membaca niat, dapat dikatakan tidak sah sholatnya. Bacalah niat sholat sesuai dengan posisi di dalamnya, sebagai imam atau makmum. Seperti, bacaan niat yang telah tercantum di atas.
Setelah niat sholat Idul Fitri, imam membaca “Allahu Akbar” takbiratul ihram. Makmum dan imam membaca doa iftitah di dalam hati. “Allahu Akbar Kabiiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wasubhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Hanifan Musliman Wa Maa Anaa Minal Musyrikiin…
… Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.” Membaca iftitah ini hukumnya sunnah di dalam tata cara sholat berjamaah Idul Fitri. Namun, dibaca akan lebih baik daripada yang tidak membacanya.
Pada rakaat pertama dalam sholat Idul Fitri, jumlah takbirnya yaitu 7 kali yang di luar dari takbiratul ihram. Saat imam mengumandangkan takbir (Allahu Akbar), maka bacalah zikir setelahnya (Subhanallah wal hamdulillah, wa laa ilaa haillallah wallahu akbar). Zikir tersebut dibaca di setiap setelah takbir, hingga 7 kali.
Setelah niat sholat Idul Fitri, takbiratul ihram, takbir 7 kali, maka imam akan membacakan surah Al-Fatihah yang disertai dengan surah pendek. Adapun anjuran sunnah yang bisa diikuti oleh imam dalam pemilihan surah pendek pada rakaat pertama sholat Id adalah membaca Surah Qaf atau Surah Al’ala.
Selanjutnya, lakukan gerakan dan bacaan sholat sunnah Idul Fitri seperti pada sholat wajib, mulai dari ruku, itidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud, dan berdiri kembali. Saat berdiri kembali, imam akan membacakan takbir sebanyak 5 kali, dan bacalah zikir seperti pada rakaat pertama di selah-selah takbir tersebut. Lalu gerakannya sama hingga salam.
Setelah salam, sholat Idul Fitri dilanjutkan dengan mendengarkan khutbah. Di sini khutbah tidak perlu terlalu panjang, tapi harus memenuhi rukunnya. Pertama, membaca Alhamdulillah. Kedua, sholawat. Ketiga, membaca ayat Al-Quran. Keempat, wasiat mengenai pentingnya bertakwa. Kelima, ditutup dengan doa memohon ampunan.
Jika pada kondisi tertentu, misalkan di perantauan, Islam adalah minoritas dan tidak ada penyelenggaraan sholat Idul Fitri, maka ada tata cara sholat sendirian. Pertama, membaca niat sholat Idul Fitri, “ushali sunnatali ‘idul fitri rok’ataini lillahi ta’ala”. Selanjutnya, lakukan seperti sholat Idul Fitri berjamaah, hingga salam, tanpa khutbah.
Dikutip dari buku Saiful Hadi El Sutha, terdapat keutamaan dan hikmah dalam menjalankan ibadah sholat sunnah Idul Fitri. Pertama, mengagungkan asma Allah dalam jumlah yang banyak. Kedua, mendapatkan kesempatan silaturahmi dan saling bermaafan. Ketiga, terbentuk ukhuwah islamiah yang menunjukkan kekuatan agama Islam.
Keempat, seluruh umat muslim di berbagai penjuru dunia merayakan kemenangan bersama setelah menjalankan puasa Ramadhan 1 bulan lamanya. Itu dia keutamaan yang bisa diambil dari menjalankan sholat sunnah dari niat sholat Idul Fitri, hingga tata cara melaksanakannya sampai selesai. Semoga Allah selalu mempermudah umat-Nya yang mau belajar.