Mengenal makna Waisak lebih dekat dan tradisinya Indonesia

Mengenal makna Waisak lebih dekat dan tradisinya Indonesia

Waisak meruoakan  hari  suci bagi semua umat Buddha di seluruh dunia untuk memperingati kelahiran Buddha, pada tahun 623 SM.

Setiap tahun, Hari Raya Waisak diperingati pada tanggal yang berbeda di bulan Mei, seperti halnya pada tahun 2021 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Mei, kini Hari Raya Waisak 2022 diperingati pada hari Senin, 16 Mei 2022. Tanggal Waisak berubah setiap tahun karena perayaan ini terjadi pada saat bulan purnama pertama bulan Purba Waisak yang biasanya jatuh pada bulan Mei atau awal Juni.

Waisak adalah hari untuk memperingati kelahiran Siddhartha Gautama atau dikenal juga dengan sebutan Sang Buddha. Buddha adalah gelar, yang berarti yang tercerahkan atau yang terbangun. Menurut BBC, Siddhartha diyakini adalah seorang pangeran yang lahir dari keluarga kaya di tempat yang sekarang disebut Nepal pada abad ke-5 SM.

Dalam agama Buddha, Siddhartha Gautama menyadari bahwa kekayaan dan kemewahan tidak menjamin kebahagiaan. Oleh karenanya pada saat itu sang Buddha memutuskan untuk melakukan perjalanan sebagai Tuna Wisma guna melihat penderitaan masyarakat dan belajar lebih banyak tentang dunia.

Setelah enam tahun perjalananya dan meditasi yang Ia lakukan Ia lalu sadar secara spiritual  tentang makna dalam hidup dan menemui tujuanya.Dia kemudian menjadi seorang Buddha dan selama sisa hidupnya Siddhartha Gautama mengajar para pengikutnya tentang pengalamannya.

Di berbagai belahan dunia, Hari Raya Waisak dirayakan oleh umat Buddha dengan cara yang berbeda-beda karena bercampur dengan tradisi dan budaya masing-masing negara. Banyak umat Buddha yang akan pergi ke kuil, ada di sana sepanjang hari dan pada malam bulan purnama.

Selain itu, Hari Raya Waisak juga biasanya dirayakan dengan melakukan perbuatan baik, bermeditasi, merenungkan ajaran Buddha, membawa sesajen ke pura dan berbagi makanan dengan orang-orang. Rumah mereka akan didekorasi dengan lampion. Pada perayaan ini, teman dan keluarga juga bisa saling berkirim kartu ucapan. Ada juga tradisi memandikan Buddha, di mana air dituangkan di atas bahu Buddha untuk mengingatkan orang agar menjernihkan pikiran mereka dari pikiran negatif seperti keserakahan dan kebencian. Di Indonesia, Hari Raya Waisak merupakan salah satu hari libur nasional karena sebagian besar masyarakatnya beragama Buddha. Perayaan Hari Raya Waisak terbesar di Indonesia biasanya di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pada Hari Raya Waisak , Candi Borobudur akan mengadakan festival lampion dan beberapa upacara yang dapat diikuti oleh seluruh umat Buddha. Rangkaian acara lainnya antara lain pembagian sembako, pengambilan api alam dari Mrapen Kabupaten Grobogan, kemudian pengambilan air berkah dari jumprit.

Dalam waisak ada 3 istilah penting yang perlu anda pahami antara lain :

Kelahiran Pangeran Siddharta

Hari Raya Waisak juga dikenal sebagai Trisuci Waisak karena menggambarkan tiga peristiwa penting bagi umat Buddha. Ketiga peristiwa tersebut terjadi pada bulan purnama di bulan Mei, tetapi kadang-kadang jatuh pada akhir April atau awal Juni. Peristiwa penting pertama adalah kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama pada tahun 623 SM di Taman Lumbini. Siddhartha Gautama sekarang lebih dikenal sebagai Buddha Gautama, pendiri agama Buddha. Berdasarkan catatan sejarah Buddhis, Taman Lumbini yang terletak di Kapilavastu, di perbatasan Nepal dan India, merupakan tempat Ratu Mayadevi melahirkan Siddhartha Gautama. Ini diresmikan sebagai Situs Warisan Dunia Unesco pada tahun 1997, dan merupakan salah satu dari empat situs tersuci bagi umat Buddha selain Kushinagar, Bodh Gaya dan Sarnath.

Pangeran Siddharta menjadi Buddha Gautama

Peristiwa penting kedua yang disebutkan dalam Trisuci Waisak adalah pengangkatan Pangeran Siddharta sebagai Buddha Gautama, setelah mencapai pencerahan agung pada usia 35 tahun. Peristiwa ini terjadi ketika Buddha Gautama melakukan pertapaan di Bodh Gaya pada tahun 588 SM. Bodh Gaya merupakan sebuah nama kota di negara bagian  India.

Kematian Buddha Gautama

Peristiwa penting ketiga adalah wafatnya Buddha Gautama pada usia 80 tahun, tepatnya pada tahun 543 SM. Buddha Gautama meninggal di Kusinara, sekarang dikenal sebagai Kushinagar, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh, India. Di kota Kushinagar terdapat pusat ziarah Buddhis internasional yang selalu ramai dikunjungi, baik untuk keperluan ziarah maupun wisata.

Saat merayakan hari waisak ada beberapa ritual yang sering di lakukan oleh umat buddha di Indonesia antara lain :

Ritual Pindapatta

Di Indonesia,  Hari Raya Trisuci Waisak di adakan secara tradisional dan dipusatkan di Candi Borobudur. Ada beberapa rangkaian acara yang digelar, salah satunya adalah ritual Pindapatta yang paling ditunggu-tunggu. Ritual ini dianggap sebagai kesempatan bagi umat Buddha atau masyarakat umum untuk berbuat baik. Mereka dapat memberikan sedekah atau makanan kepada biksu atau biksuni pada saat perayaan Trisuci Waisak.

Menyucikan diri dan  ibadah melalui  Pradaksina

Ritual lain yang rutin dilakukan di Indonesia saat Hari Raya Trisuci Waisak adalah Pradaksina, yaitu jalan-jalan di sekitar tempat suci. Ritual ini dilakukan di dua tempat, Candi Borobudur dan Candi Mendut yang sama-sama berada di Kabupaten Magelang. Pradaksina berasal dari kata “daksina” yang artinya dari timur. Ritual Pradaksina dilakukan mulai dari timur kemudian bergerak ke selatan, mengikuti arah perputaran matahari. Sedangkan posisi candi harus berada di sisi kanan umat Buddha. Para Biksu biasanya  membawa air berkah sambil melakukan ritual Pradaksina sebanyak 7x. Pradaksina memiliki makna penyucian diri dan kesempurnaan ibadah. Dalam pelaksanaanya Umat ​​Buddha Juga membacakan Doa Doa secara khusyuk..

Baca Juga